Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Daya Saing Terhadap
Pertumbuhan Nilai Ekspor Cengkeh Di Indonesia Tahun 2013-2017
Tugas ini dibuat untuk memenuhi
tugas:
Workshop Ekonomi Internasional
Dosen Pengampu : Al-Ustadz Andi
Triawan, M.A
Muhammad Rezki
Ramadhan
Ilham Ihza
Bayhaqi
Abdul Hamid
Fakultas
Ekonomi dan Manajemen
Ekonomi
islam
Universitas
Darussalam Gontor Ponorogo
2019/1440
Pengaruh Perdangan Internasional,Dan Daya Saing Terhadap
Pertumbuhan Nilai Ekspor Cengkeh Di Indonesia Tahun 2013-2017
Abstrak
Pemanfaatan cengkeh di dunia ini sangatlah
dibutuhkan karena banyaknya manfaat serta khasiat dari cengkeh terutama di
daerah eropa dan sekitarnya, dan juga banyak Negara Negara penghasil cengkeh
yang besar di belahan dunia dan Indonesia pun termasuk didalamnya, maka dalam
penelitian ini kami membahas tentang pengaruh perdagangan internasional dan
daya saing terhadap pertumbuhan nilai ekspor cengkeh di Indonesia tahun
2014-2018, tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh perdagangan
internasional, serta daya saing terhadap nilai ekspor cengkeh di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda, data
diambil dari BPS, kementrian perdagangan dan sumber lainnya yang menyangkut tentang
penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
perdagangan internasional,dan daya saing terhadap nilai
ekspor cengkeh di Indonesia
Kata kunci : (perdagangan internasional,
cengkeh, daya saing)
Abstract
The utilization of cloves in the world is needed because of the
many benefits and efficacy of cloves, especially in the regions of Europe and
beyond, and also many large clove producing countries in the world and
Indonesia are included, so in this study we discuss the influence of
international trade, market distribution, and competitiveness towards the
growth of the value of clove exports in Indonesia in 2014-2018, the research
objective was to analyze the influence of international trade, market
distribution, and competitiveness on the value of clove exports in Indonesia.
The method used in this study is multiple linear regression, data taken from
BPS, the ministry of trade and other sources concerning this research. The
results of this study indicate that there is an influence of international
trade, market distribution, and competitiveness on the value of clove exports
in Indonesia.
Keywords: (international trade, cloves, competitiveness, market
distribution)
Pendahuluan
Banyak yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
nilai ekspor cengkeh salah satunya yaitu perdagangan internasional. Perdagangan
internasional mempunyai tujuan untuk mencapai kebutuhan dalam negeri, mendorong
perekonomian serta menghasilkan income negara yaitu devisa (Wellyanti, 2015),
banyak negara yang menjadi eksportir cengkeh, Negara Negara tersebut yaitu
Malaysia, Singapura, India, Indonesia, United Arab Emirates, Vietnam, Saudi
Arabia, USA dan Pakistan. Kontribusi kumulatif kedelapan negara tersebut sebesar
71,84% terhadap total volume ekspor cengkeh di dunia.Singapura merupakan negara
pengekspor terbesar di ASEAN dengan kontribusi 65,99% terhadap ASEAN meskipun negara
ini bukan negara produsen cengkeh.Sedangkan Indonesia dan Malaysia
berkontribusi 31,49% dan 2,49%.Tingkat daya saing suatu negara di kancah perdagangan
internasional ditentukan oleh dua faktor, yaitu factor keunggulan komparatif
(comparative advantage) dan factor keunggulan kompetitif (competitive
advantage) Faktor keunggulan komparatif dapat dianggap sebagai faktor yang
bersifat alamiah dan faktor keunggulan kompetitif dianggap sebagai faktor yang
bersifat acquired atau dapat dikembangkan/diciptakan. Negara yang memiliki produk
dalam bidang pertanian sudah memiliki pertumbuhan yang cukup bagus jika Negara
tersebut dapat melakukan keunggulan komparatif yang membuat produk tersebut akan
unggul dan menciptakan keuntungan untuk negaranya.
Selain itu distribusi pasar pun dapat
mempengaruhi pertumbuhan nilai ekspor cengkeh di Indonesia. Indonseia merupakan
salah satu pengkonsumsi cengkeh terbesar didunia. Cengkeh banyak digunakan di
Indonesia salah satunya rokok, banyak produsen rokok di Indonesia yang sangat
membutuhkan cengkeh sebagai salah satu bahan dari sebuah rokok, sehingga harga
cengkeh di Indonesia pun rentan naik. Komoditi ini merupakan salah satu komoditi
unggulan dari sector perkebunan yang merupakan subsector dari sector pertanian.
Komoditi ini memberikan sumbangsi yang sangat besar bagi Produk Domestik Bruto
(PDB) melalui pemasukan devisa dari sisi ekspor dan melalui cukai dari sisi konsumsi
domestic oleh indutri rokok kretek. Lebih dari 80% produksi cengkeh tanah air
digunakan oleh pabrik rokok kretek (PRK) sebagai bahan baku utamanya. Besaran cukai
yang dihasilnya oleh pabrik rokok kretek sangat besar terhadap PDB. Selain besaran
cukai, penerapan tenaga kerja yang ditampung oleh industri ini sangat besar berkisar
10% dari total lapangan kerja di Indonesia.
Berikutnya adalah daya saing, banyak Negara
Negara di dunia sebagai pengekspor cengkeh sehingga besar daya saing Indonesia
terhadap nilai ekspor cengkeh. Ekspor cengkeh Indonesia dan daya sainnya masih dapat
ditingkatkan, disebabkan Indonesia memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif
dibandingkan negara lainnya di dunia serta di kawasan ASEAN. Data FAO dalam Kementerian
Pertanian (2014) menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan luas tanam
menghasilkan cengkeh terbesar di dunia dengan kontribusi 79,80% dan merupakan produsen
cengkeh terbesar dunia dengan kontribusi sebesar 70,99%, serta rata-rata
produksi 79,25 ribu ton per tahun. Peluang lainnyayaitu adanya revitalisasi pertanian agar bisni scengkeh
di Indonesia akan meningkatkan produktifitas, produksi, dan ekspor.Hal ini disebabkan
tanaman cengkeh di Indonesia lebih dari 90% adalah milik rakyat dan kurang dipelihara
dengan baik, sehingga produktifitas tanamannya pun fluktuatif, sehingga berdampak
terhadap daya saing ekspor. Kebutuhanakan
cengkeh yang berkualitas tinggi akan lebih besar, karena pabrik krerek utama
di Indonesia yang sudah sangat kompetitif berusaha menembus pasar internasional
yang lebih sadarakan kualitas cengkeh (Ricardo dan Christopher, 2006). Selain itu, Husodo (2006) menyatakan tingginya jumlah impor
tersebut disebabkan oleh panen kecil yang terjadi di dalam negeri dan impor tersebut
ialah cengkeh Indonesia yang di reekspor kembali oleh negara pengimpor,
dikarenakan selain Indonesia hanya sedikit produksi dan penggunaan cengkeh oleh
negara lain.
Budidaya cengkeh didominasi oleh produsen kecil,
beberapa di antaranya hanya memiliki selusin pohon di pekarangan mereka,
sedangkan untuk produsen yang cukup kaya memiliki satu hektar atau dua pohon hasil
panen yang mungkin bisa diperkirakan sekitar lima juta rupiah setiap tahun
(Gwyer, 2006). Berikut adalah data luas areal dan produksi cengkeh menurut
pengusahaan tahun 1969-2017. Dilihat dari data berikut Indonesia mempunyai
lahan yang cukup luas dalam bidang pertanian cengkeh. Maka akan mungkin sekali
daya ekspor cengkeh akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
Tahun
Year
|
LUAS
AREAL / Area (
Ha )
|
PRODUKSI
/ Production ( Ton)
|
||||||
PR
Smallholders
|
PBN
Government
|
PBS
Private
|
JumlahTotal
|
PR
Smallholders
|
PBN
Government
|
PBS
Private
|
JumlahTotal
|
|
1969
1970
1971 1972 1973 1974
1975 1976 1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985 1986 1987
1988
1989 1990 1991 1992
1993 1994 1995
1996
1997 1998 1999 2000
2001 2002
2003
2004 2005
2006
2007 2008 2009 2010
2011 2012 2013 2014 2015
2016*)
2017 **)
|
68.956
81.610 100.803 109.145 139.592 171.609
208.844 232.067 283.988
301.045
39.418 391.445
494.815
511.216
551.717
587.774
642.664 656.414 722.689
672.398
681.524 672.607 650.407
592.446 556.496 520.012 491.563
479.379
447.549 419.827 407.149
407.010 420.341 421.589
433.885
429.728 438.771
436.091
444.683 447.702 458.742
461.587 476.716 485.292 493.315 501.028
526.550
533.120
533.623
|
-
-
1.294
3.570
3.650
3.751 3.177
3.624
3.687
4.254
5.454 5.481
5.333
5.236
4.754
4.996
4.781
5.823
5.195
4.659
4.742
3.968
3.298
3.086
2.307
2.221 504 1.914
1.928
1.860
1.860 1.860 1.860
1.865
1.865
1.865
1.865
1.922 1.865
1.865
1.905
1.905
1.922
1.922
1.922
2.365
2.365 2.365
2.365
|
752
777
1.323
1.630
3.124
5.176 5.864
6.036
6.681
8.151 8.192
11.176
16.986
14.417
16.174
15.512
16.030
17.072
14.385
15.708
15.726
16.107
14.499
12.818
12.244
12.143 9.756
10.420
8.065 7.048
6.850 6.728 7.099
6.758
6.583
6.660
8.221
6.702
6.744
6.905
6.670
6.550
6.553
6.673
6.141
6.782
6.779 6.796
6.762
|
69.708
82.387
103.420 114.345 146.366 180.536 217.885 241.727
294.356
313.450
53.064 408.102
517.134
530.869
572.645
608.282
663.475
679.309
742.269 692.765 701.992
692.682 668.204 608.350 571.047 534.376 501.823
491.713
457.542 428.735 415.859
415.598 429.300 430.212 442.333 438.253
448.857
444.715
453.292 456.471 467.316
470.041 485.191 493.888 501.378 510.174
535.694
542.281
542.750
|
11.037
15.371
11.283
14.963
27.314
14.980 19.148
19.855
39.519
21.149
18.174 33.453
28.775
32.412
40.401 47.751
40.652
48.681
69.679
77.909
53.066
64.423
77.642
70.278
65.669
75.812
87.889
57.396
57.492
64.835
51.345 57.926 70.782
77.241
74.518
71.794
76.201 60.271
79.126
68.874
80.111
96.525
70.643
97.829 107.649 120.173
137.721
137.597
138.129
|
-
-
1 3 26 1 7 27
118
123
14
367
176
217
824
283
301 598 312
1.082
1.089 837 422 462 218 192 148
320
316 343 364 343 346
351
354 355
372
196 310 310 323 323 363 551 497
414
413 415
415
|
1 76 47 164 106 17 139 150
286
282 20 398
401
180
603
854
1.037
1.349
1.011
2.233
2.243
1.652
2.189
2.384
1.479
2.375
1.970
1.763
1.384
1.999
1.194 1.609 1.557
1.417
1.599
1.688
1.777 941 969 1.352
1.554
1.537
1.201
1.510
1.549
1.547 1.507
1.510
1.512
|
11.038
15.447
11.331
15.130
27.446
14.998 19.294
20.032
39.923
21.554
18.208 34.218
29.352
32.809
41.828
48.888
41.990
50.628
71.002
81.224
56.398
66.912
80.253
73.124
67.366
78.379
90.007
59.479
59.192
67.177
52.903 59.878 72.685
79.009
76.471
73.837
78.350 61.408
80.404
70.535
81.988
98.386
72.207
99.890 109.694
122.134
139.641 139.522
140.056
|
Keterangan :
1. Angka sementara / preliminary
2. 2. Angka estimasi / estimation
Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh perdagangan internasional terhadap pertumbuhan nilai ekspor
cengkeh?
2. Apa daya saing berpengaruh terhadap pertumbuhan nilai ekspor cengkeh?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh perdagangan internasional terhadap pertumbuhan nilai
ekspor cengkeh.
Mengetahui pengaruh dayasaing terhadap pertumbuhan nilai ekspor cengkeh.
PEMBAHASAN
Negara
Indonesia memilki luas 1,905 juta km². Indonesia juga memiliki 7 pulau
besar dan Indonesia memiliki 17.504 pulau kecil. Maka
alangkah nikmatnya kita sebagai warga Negara Indonesia yang memiliki luas
daratan yang begitu luas
Indonesia
adalah Negara terbesar yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah,
maka di Indonesia juga dikenal sebagai pengekspor produk berbasis sumber daya alam
(agro based products[1]).
Ekspor adalah menjual barang atau prodak dalam negeri untuk di konsumsikan atau
di perdayagunakan di luar negeri. Maka pemanfaatan eksopr sangat penting di
perkebunan cengkeh ini. Dalam perdagangan internasional. Ekspor sangat memberikan
keuntungan bagi suatu Negara untuk meningkatkan sadangan devisa negaranya[2].
Sebagai media untuk memperkenalkan produk dalam negri itu sendiri.
Menanggulangi peningkatannya inflasi, dan banyak lagi manfaat yang diberikan
ekspor untuk Negara itu sendiri.
Direktur PT
Alam Sari Interbuana Sigit Ismaryanto menyebutkan penandatanganan kontrak kerja
sama atau MoU untuk ekspor rempah dana makanan dari Indonesia ini
ditandatangani pada perhelatan Fetival Budaya Indonesi (Indonesian Culture
festval/ICF) yang dilaksanakan di Azerbaijan pada 16 September lalu. Terdapat
2000 lebih jenis rempah-rempah yang ada di Indonesia, namun baru 360 jenis
rempah-rempah yang ditemukan di Indonesia. Saat ini terdapat beberapa komoditas
ekspor yang potensial yakni kayu manis, cengkeh, kapulaga, pala, kopi, lada,
kunyit dan jahe.[3]
Cengkeh adalah
sejenis bunga kering dari tanaman syzygium aromaticum. Cengkeh memiliki nama
lain yakni cloves. Cengkeh memang berupa bunga dari pohon myrtaceae. Cengkeh
memiliki khasiat yang mengejutkan. Dalam bahan pangan sekecil cengkeh
terkandung banyak zat-zat bermanfaat seperti zat anti inflamasi, antibiotik,
dan minyak esensial. Cengkeh bermanfaat untuk mengobati sakit gigi, mencegah
radang, dan menjaga sistem pencernaan. Cengkeh juga berguna layaknya
rempah-rempah lain yaitu menghangatkan tubuh. Cengkeh juga bisa mengatasi sinusitis
dan membantu merangsang keluarnya lendir yang tertahan. Cengkeh juga baik untuk
kecantikan misalnya menghilangkan flek pada wajah dan menyembuhkan peradangan
akibat jerawat. Dalam masakan, cengkeh umumnya digunakan sebagai penambah aroma
seperti pada gulai, kari, nasi kebuli, dan sebagainya. Masakan timur tengah
banyak mengandung cengkeh sebagai penambah aroma. Tidak hanya itu saja, cengkeh
juga dapat dijadikan hiasan misalnya pada kue nastar, bolu, dan sebagainya[4].
Cengkeh adalah
salah satu rempah-rempah yang memiliki nilai ekspor tinggi di Indonesia.
Manfaat dari cengkeh selain untuk bahan makanan, bumbu masak cengkeh dapat juga
merawat wajah dan keehatan. Cengkeh memiliki rasa yang sedikit pedas sehingga
banyak digunakan untk beberapa jenis makanan masakan ala Eropa.
Ekspor
komoditas cengkeh Indonesia tengah mengkilap. Produksi dalam negeri berlebih
dan penyerapan dalam negeri terhitung aktif, sehingga sisa cengkeh yang tidak
diserap pabrik rokok berhasil di ekspor dengan nilai lebih. Mengutip data Badan
Pusat Statistik (BPS), untuk periode Januari-November 2018, ekspor cengkeh dari
Indonesia mencapai US$ 76,97 juta alias naik 211,44% dari periode sama tahun
lalu di US$ 24,71 juta. Ketua Umum
Dewan Rempah Indonesia Gamal Nasir menyampaikan produksi cengkeh tahun ini
sedang bagus dan ekspor tahun ini melejit berkat permintaan dari sejumlah
negara di Timur Tengah. "Iklim tahun ini bagus karena curah hujan tidak
tinggi dan Mesir adalah peluang baru selain Eropa," katanya kepada
Kontan.co.id[5]
Maka
pemanfaatan cengkeh di Indonesia sangatlah bagus untuk dikembangkan.
Peningkatan produktifitas cengkeh baik sekali untuk ditingkatkan agar dapat
meningkatkan predagangan ekspor di Indonesia ini.
LANDASAN TEORI
1.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
a.
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan
Internasional adalah suatu hubungan antar negara dalam bentuk jual-beli barang
maupun jasa atas dasar kesepakatan bersama. Kerjasama internasional di bidang
perdagangan bukanlah hal yang baru, namun sudah dilakukan sejak abad
pertengahan, bahkan sudah ada dari zaman Rasulullah SAW. Salah satu tujuan
perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan GDP (Gross Domestic
Product) atau total nilai produksi barang dan jasa di dalam suatu Negara.
Dampak yang ditimbulkan dari perdagangan internasional dapat dirasakan dari
segi kepentingan sosial, politik dan ekonomi. Bahkan pengaruh dari perdangan
Indonesia juga berpengaruh kepada rakyat Negara.
Adanya
perdagangan internasional ialah karena negara-negara dunia belum mampu
memproduksi semua barang atau kebutuhan itu senidri. Maka negara tersebut
meminta bantuan kepada negara lain untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara
membeli barang dari negara lain. Tetapi negara yang menjual barang tersbut tidak
dapat langsung menjual semua, mereka harus mencukupi kebutuhan internal dulu
baru kebutuhan eksternal.
Manfaat
dari perdagangan internasional adalah:
1.
Memperoleh
barang atau jasa yang tidak dapat dihasilkan sendiri.
2.
Dapat
memperluas pasar bertujuan untuk menambah keuntungan dari spesialisasi
3.
Dapat
memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
4.
Memungkinkan
transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan
modern dalam hal manajemen.
5.
Dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
6.
Menambah
devisa negara dari hasil ekspor
7.
Perdagangan
internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
8.
Menjalin
persahabatan dengan negara lain
9.
Meningkatkan
penyebaran sumber daya alam sebuah negara[6]
b.
Pengaruh perdagangan internasional terhadap pertumbuhan nilai
ekspor cengkeh
Dari perkataan Direktur PT Alam Sari Interbuana Sigit Ismaryanto
bahwa rempah-rempah memiliki nilai ekspor yang tinggi terutama di cengkeh. Dari
data dibawa ini dapat menjeleskan bahwa produktivitas banyak cengkeh tergantung
dari petani cengkeh itu sendiri. Dilihat tahun 2016 bahwa berat ton hingga
12.889 ton sedangkan di tahun selanjutnya bahwa berat cengkeh menurun yaitu
8.477 ton.
Kepenghitungan pendapatan bahwa kurs dollar tahun sekarang 1US$
adalah Rp. 13.999. kita ambil di tahun 2016 yang memiliki nilai rendah
dibandingkan tahun sebelumnya ketika harga cengkeh masih tetap stabil maka
perolehan harga cengkeh jika diperoleh tahun sekarang diubah kerupiah adalah
Rp. 336.815.940.000,-. Hasil ini sangatlah besar untuk mencukupi kebutuhan
negara.setidaknyaini sangat mengurangi devisa negara.
Tahun
|
Ekspor/Export
|
||
Volume Volume (ton)
|
Nilai Value (000US$
|
||
2013
|
5.177
|
25.399
|
|
2014
|
9136
|
33.834
|
|
2015
|
12.889
|
46.486
|
|
2016
|
8.477
|
24.06
|
|
Keterangan / Note :
|
|||
Sumber / Source : Badan Pusat Statistik
|
|||
EKSPOR / Export IMPOR / Import
|
|||
Central Bureau Of
Statistic
|
|||
*) Angka Sementara / Preliminary: s.d
September 2016
|
2. Daya Saing
Daya saing atau keunggulan komparatif merupakan
kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar, daya saing juga mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas dan memperluas akses pasar
(Megaswari, 2014). Untuk dapat mempertahankan pasar dalam perdagangan antar
Negara. Negara yang memiliki keunggulan komparatif dalam produk tertentu diperlukan
memproduksi dalam surplus dan mengekspor ke Negara yang memiliki kerugian komparatif.
Di sisi lain, Negara pengekspor juga diharuskan mengimpor produk yang memlik kerugian
komparatif, sehingga transaksi impor dan ekspor terjadi di masing-masing
Negara, dan hal ini dapat menciptakan gains from trade (Hailey, 2014). Konsep keunggulan
komparatif dalam ekonomi memberikanlan dasar teoritis bagi negara-negara untuk mengkhususkan
diri dalam produksi dan masuk ke dalam perdagangan internasional untuk memaksimalkan
kesejahteraan ekonomi mereka (Heung-Sik dan Narae, 2010). Dengan mempunyai suatu
produk dengan daya saing yang tinggi, komoditas dalam sector pertanian bisa bersaing
dipangsa pasar ASEAN dan dunia, hal ini akan membuat pendapatan negara meningkat,
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, tersedianya lapangan kerja,
bahan pokok industry dalam negeri dan juga memberikan optimalisasi dalam pengolahan
SDM secara berkelanjutan (Ningsih dan Kurniawan, 2016).Hal ini pun didukung oleh
Suresh dan Mahika (2017) yang menyatakan bahwa dengan peningkatan daya saing,
Negara dapat meningkatkan pendapatan, pertumbuhan dan pekerjaan mereka karena
sector pertanian yang diubah (dikomersialkan) dapat berkontribusi pada transformasi
structural suatub angsa. Selain dengan meningkatkan daya saing, suatu negara juga
harus melakukan hubungan-hubungan bilateral lainnya guna dapat mencapai efisiensi
dalam proses produksi dan meningkatkan perekonomian suatu negara. Negara yang memiliki
produk dalam bidang pertanian sudah memiliki pertumbuhan yang cukup bagus jika
Negara tersebut dapat melakukan keunggulan komparatif yang membuat produk tersebut
akan unggul dan menciptakan keuntungan untuk negaranya. Ketika produksi pada bidang
industry mulai mendorong pertumbuhan ekonomi, pengembangan pertanian dimasukkan
ke dalam ekspansi industri.
3.
Meteologi Penelitian
Dalam
penelitian ini kami menggunakan data sekunder (time series) dari tahun
2012-2017. Data sekunder ini di ambil
dari data BPS, kementrian perdagangan dan sumber lainnya yang menyangkut tentang
penelitian ini.
4.
Analisis Data
Rancangan
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu
gambaran mengenai sasaran maksudnya peneliti hanya menjelaskan hasil dari
data-data gambar yang diperoleh dan menerangkan bagaimana pengaruh nilai ekspor
cengkeh Indonesia.
Jenis
data yang digunakan dalam metode ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
data ekspor cengkeh Indonesia ke luar negri dengan sifat data time series (data
runtutan waktu) selama 5 tahun dari
mulai tahun 2013 hingga tahun 2017.
5.
Kesimpulan
Dengan
penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa :
a.
Indonesia
adalah Negara terbesar yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah,
maka di Indonesia juga dikenal sebagai pengekspor produk berbasis sumber daya
alam (agro based products, pemanfaatan
eksopr sangat penting di perkebunan cengkeh ini. Dalam perdagangan
internasional.
b.
Ekspor
komoditas cengkeh Indonesia tengah mengkilap. Produksi dalam negeri berlebih
dan penyerapan dalam negeri terhitung aktif, sehingga sisa cengkeh yang tidak
diserap pabrik rokok berhasil di ekspor dengan nilai lebih.
c.
Salah
satu tujuan perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan GDP (Gross
Domestic Product) atau total nilai produksi barang dan jasa di dalam suatu Negara.
d.
Adanya
perdagangan internasional ialah karena negara-negara dunia belum mampu
memproduksi semua barang atau kebutuhan itu senidri. Maka negara tersebut
meminta bantuan kepada negara lain untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara
membeli barang dari negara lain
e.
Negara pengekspor juga diharuskan mengimpor
produk yang memlik kerugian komparatif, sehingga transaksi impor dan ekspor terjadi
di masing-masing Negara, dan hal ini dapat menciptakan gains from trade
(Hailey, 2014).
f.
Negara yang memiliki produk dalam bidang pertanian
sudah memiliki pertumbuhan yang cukup bagus jika Negara tersebut dapat melakukan
keunggulan komparatif yang membuat produk tersebut akan unggul dan menciptakan
keuntungan untuk negaranya.
Daftar pustaka
Yonette Maya Tupamahu. Analisis Daya
Saing Ekspor Cengkeh Indonesia Di Kawasan Asean Dan Dunia
Rusdin Mane, Analisis
Harga Dan Nilai Tukar Rupiah Mempengaruhi Ekspor Cengkeh Indonesia
Juli Etha Ramaida Manalu, Ekspor Rempah ke Eropa Timur, PT Alam Sari Interbuana Gandeng Perusahaan Azerbaijan, 2018
Meiissa Kusumawati, Cengkeh, 2017
Kontern co.id
Rio Brian, Perdagangan Internasional: Pengertian, Manfaat, Jenis
dan Faktor Pendorongnya
[2]
Rusdin Mane, Analisis Harga Dan Nilai
Tukar Rupiah Mempengaruhi Ekspor Cengkeh Indonesia
[3] Juli Etha Ramaida Manalu, Ekspor Rempah ke Eropa Timur, PT Alam Sari Interbuana Gandeng Perusahaan Azerbaijan, 2018
[4]
Meiissa Kusumawati, Cengkeh, 2017
[5]
Konten.co.id
[6]
Rio Brian, Perdagangan Internasional: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Faktor
Pendorongnya,